Panduan Penggunaan Aman Peralatan Tambang

2025-09-12 15:00:00
Panduan Penggunaan Aman Peralatan Tambang

Industri pertambangan merupakan proses yang kompleks dan cukup berisiko. Dan pengoperasian peralatan tambang yang efektif serta aman bukan hanya kebutuhan prosedural, tetapi juga bagian penting dari perlindungan personel, kelangsungan proses operasional, serta lingkungan kerja yang efektif. Panduan ini akan mencakup perilaku dan pedoman penting yang harus dipatuhi oleh semua orang yang terlibat dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin berat di permukaan maupun bawah tanah. Pedoman-pedoman ini akan membantu dalam membangun budaya keselamatan yang kuat sehingga semua pekerja dapat pulang ke rumah tanpa cedera setelah setiap pergantian shift.

 

Pemeriksaan Peralatan Secara Menyeluruh

Tahap pemeriksaan dan persiapan secara menyeluruh harus dilakukan sebelum peralatan mana pun dihidupkan. Ini merupakan langkah dasar untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah yang dapat menyebabkan kerusakan atau kecelakaan selama operasi.

Pemeriksaan visual dan fungsional harus dilakukan secara menyeluruh di awal setiap pergantian shift. Operator perlu memeriksa adanya tanda-tanda kerusakan yang terlihat, misalnya retakan pada komponen struktural, kebocoran hidrolik, atau ban serta track yang dalam kondisi buruk. Setiap fitur keselamatan seperti lampu, klakson, alarm mundur, dan sistem penghentian darurat juga harus diperiksa agar berada dalam kondisi kerja yang ideal. Jangan menganggap bahwa operator sebelumnya meninggalkan peralatan dalam kondisi baik; pemeriksaan pribadi tidak boleh diabaikan karena merupakan bagian dari tugas.

 

Memahami Lingkungan Kerja

Penting juga untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja. Lakukan survei stabilitas area, bahaya di atas kepala, dan pencahayaan. Komunikasi yang efisien dengan personel darat diperlukan untuk menentukan jalur pergerakan yang aman serta mengidentifikasi area-area dengan ancaman khusus. Pertimbangkan aktivitas harian dan pastikan bahwa aktivitas tersebut dapat dilakukan menggunakan peralatan serta mengikuti langkah-langkah keselamatan yang ditetapkan oleh lokasi kerja.

 

Praktik Operasional yang Aman dan Mematuhi Batas Operasional

Setelah semua pemeriksaan selesai dan area kerja siap, operator harus waspada dalam melaksanakan tugasnya tanpa mengorbankan keselamatan. Personel yang paling berpengalaman pun rentan terhadap penyebab utama kejadian, yaitu rasa puas diri (complacency).

Semua peralatan tambang dikonfigurasi dengan batasan operasional tertentu dalam hal kapasitas beban, kecepatan, dan kemiringan. Apabila batasan ini dilampaui, risiko terguling, tabrakan, dan kegagalan mekanis menjadi sangat tinggi. Operator harus selalu memperhatikan panel instrumen untuk memantau peringatan dan memastikan tidak mengambil jalan pintas yang dapat memengaruhi parameter keselamatan yang telah direkayasa. Gerakan cepat namun terkendali selalu lebih diutamakan daripada gerakan terburu-buru.

 

Menjaga Komunikasi dan Kesadaran yang Jelas

Lingkungan pertambangan bersifat volatil dan biasanya terdapat berbagai peralatan serta personel dalam jarak dekat. Kontak terus-menerus dengan sinyal yang telah disetujui, radio, atau sistem komunikasi antar kendaraan sangat penting. Selalu dibutuhkan kesadaran penuh dari operator terhadap lingkungan sekitarnya, memanfaatkan cermin dan kamera secara efektif, serta tidak pernah menganggap bahwa dirinya dapat dilihat atau didengar. Kelelahan juga merupakan salah satu aspek paling krusial yang harus diatasi dengan mengambil istirahat secara teratur guna menjaga tingkat kesadaran situasional tetap tinggi selama shift panjang.

 

Pasca-Operasi dan Pemeliharaan

Fakta bahwa peralatan telah dimatikan tidak berarti bahwa keselamatan sudah terjamin. Proses pasca-operasi yang tepat akan membuat peralatan siap digunakan oleh pengguna berikutnya serta membantu mendeteksi masalah yang muncul sebelum berkembang menjadi masalah serius.

 

Pematian yang Benar dan Pelaporan

Patuhi proses penonaktifan standar untuk mengunci peralatan. Ini melibatkan penurunan intensitas attachment ke tanah, penggunaan rem parkir, dan mematikan kunci kontak. Operator harus mencatat semua gangguan, suara tidak biasa, dan masalah kinerja yang dialaminya selama pergantian ke dalam buku catatan pemeliharaan sebelum meninggalkan kabin. Pelaporan akurat seperti ini merupakan benteng pertama dalam pemeliharaan prediktif.

 

Peran Pemeliharaan Terjadwal

Operator akan melakukan pemeriksaan rutin setiap hari, namun pemeliharaan berkala dilakukan oleh mekanik bersertifikasi secara teratur sesuai dengan pedoman pemeliharaan ketat yang diberikan oleh pabrikan. Ini mencakup penggantian oli, penggantian filter, pemeriksaan rem, dan integritas struktural. Budaya pemeliharaan yang proaktif membantu mencegah kegagalan mendadak pada peralatan yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya dan periode tidak produktif yang mahal.